Selasa, 05 Juli 2011

Tata Cara membuat RF Gateway e10-25 (RAPI) eQSO

RAPI version


Dokumentasi ini membantu Anda menyiapkan fasilitas e10-25 RF Gateway pribadi. Gambar di atas menggambarkan posisi Anda, -sebagai contoh-, JZ10FA-L. Layanan ini memungkinkan komputer Anda menerima/mengirim sinyal audio dari Internet ke udara (dan sebaliknya) menggunakan radio transceiver. Untuk bisa memberikan layanan ini, komputer Anda harus:

  • PC standar (prosesor kelas Pentium I, kecepatan 200 MHz, memori 32 MB, ruang harddisk sisa minimal 1 MB, memiliki soundcard yang terpasang ke radio transceiver menggunakan rangkaian PTT Keyer yang terpasang pada port Serial

  • Squelch radio transceiver ini perlu ‘ditutup’ sehingga saat tidak ada sinyal, radio tidak mengeluarkan desis ke komputer. Jika transceiver Anda memiliki fasilitas Time-out Timer (TOT), aturlah lama satu kali transmit maksimal 3 menit (atau sesuai kebutuhan). Anda perlu menghubungi/bekerjasama dengan RAPI Lokal/Wilayah/Daerah setempat. Anda juga perlu membicarakan frekuensi kerja layanan ini. Silakan berkonsultasi dengan pihak yang berwenang di RAPI Lokal/Wilayah/Daerah Anda.

  • Menggunakan sistem operasi Windows 95 atau lebih tinggi. Dalam dokumentasi ini, kami menggunakan Windows XP SP2. Bila Anda menggunakan Windows versi lain, tampilan atau perintah yang tampak mungkin berbeda.

  • Ada koneksi Internet. Bandwidth yang dipakai adalah 15 Kbps, dengan demikian modem dial-up 33,6 Kbps sudah lebih dari cukup untuk menikmati layanan ini.

  • Tersedia aplikasi khusus.Versi terbaru RFGW Software, lengkap dengan logo RAPI didalamnya. Software sudah dalam Bahasa Indonesia. dapat download di http://www.telomoyo.com/rakom.htm

e10-25 Server GateWay

Berikut adalah tahap-demi tahapnya:

1. Pastikan komputer Anda dapat mengakses server. Caranya, pilih menu Start è Run è cmd kemudian ketik ping 1025rapi.no-ip.org  seperti contoh ini.


Respon yang diharapkan adalah “Reply from x.x.x.x” menandakan koneksi Internet berjalan baik. Jika Anda mendapat balasan “Request timed out“, periksa apakah Internet Anda berjalan baik? Jika Internet Anda baik-baik saja, mungkin server 1025rapi.no-ip.org yang sedang tidak aktif atau firewall di ISP Anda menolak koneksi Anda ke server.Â

2. Kadang-kadang, beberapa rekan salah mencolok jack mic ke lubang Line-in. Untuk itu pastikan Anda memasang mic/line-in di lubang Mic/Line-in. Kadang-kadang Anda juga perlu mengatur setting recording dengan cara pilih menu Start è Run è sndvol32 /r kemudian centang pilihan Select pada kolom Microphone. Atur juga slider volume kira-kira pada posisi 50%.

3. Jalankan program RF Gateway PMR446.exe yang sudah Anda download dan install. Layar yang tampil adalah sebagai berikut

Yang perlu Anda ubah adalah sebagai berikut:

Server 1025rapi.no-ip.org
Port 10024
Room INDONESIA (misalnya)
Callsign Karena Anda memiliki fasilias e10-25 RF Gateway pibadi, berikan ekstensi -L pada callsign Anda (misalnya: JZ10FA-L). Ini memberi tanda bagi pengguna lain bahwa Anda memberi layanan e10-25 RF Gateway pribadi dengan Link RF Simplek (TX=RX). -R apabila terhubung dengan Repater (JZ10FA-R)
Comment Isilah dengan nama lengkap, kota dan propinsi.
Rig Keying Pilih Com Port seperti gambar berikut:(jika saat pemilihan tiba-tiba transceiver Anda TX, Anda perlu mengklik pilihan Invert Voltage di kotak Com Port Keyin

4. Klik tombol Connect untuk terhubung ke server. Jika dalam waktu sekian lama tidak bisa terhubung, firewall di ISP Anda mungkin menolak koneksi Anda ke server.

Bila sudah ada yang bergabung di server, Anda dapat melihat mereka di layar. Silakan bergabung dengan mereka sesuai operating procedure yang biasa kita gunakan kala berbicara di udara. Software yang dipakai memiliki fasilitas VOX (Voice Operated Transmitter) atau dapat juga menggunakan PTTÂ sehingga jika ingin berbicara, tunggu sampai semua berhenti bicara baru kemudian Anda mulai berbicara.

Ujicoba dapat dilakukan dengan menggunakan Handy Talkie (HT) bersamaan dengan pengguna Internet lain yang sudah ada di room Anda:Â

  • Lakukan transmit di frekuensi kerja e10-25 RF Gateway pribadi Anda. Seharusnya ketika Anda berbicara di HT, transceiver akan menerima sinyal kemudian VOX akan aktif dan mengirim suara Anda ke server sehingga pengguna lain dapat mendengar suara Anda.
  • Pada saat pengguna lain berbicara di room tersebut, seharusnya Anda dapat mendengar suaranya dari HT.

Bila suara didengar tidak nyaman melalui HT/Internet, aturlah slider Vol pada kotak Mic dan Output sedemikian rupa agar terdengar enak

CATATAN:
Untuk anda yang mau ngebrik hanya lewat komputer, tdk dihubungkan dengan radio, cukup download softwarenya.
Masukan server: 1025rapi.no-ip.org
port :10024
Call Sign: Call sign anda atau SRP anda.
Klik Koneksi.
Jk sdh terkoneksi, pilih room yang ada.
Untuk berbicara, tekan tombol PTT yang ada do program dengan mouse.
Mudah dan simple bukan…

Sumber: JZ04EPW / Deny Hidajat + www.mawarbiru.net

Tags: ,

Komunikasi Radio di Relay Internet

Komunikasi radio di internet

Pernahkah anda membayangkan, anda berkomunikasi dari perairan di Makassar menggunakan handy talkie (HT) berbicara dengan rekan anda yang berada di Aceh menggunakan handy talkie (HT) di 2 meter atau VHF? Betul, tidak perlu lagi menggunakan Single Side Band (SSB) untuk melakukan komunikasi demikian jauh.

Pada masa lalu, kita biasanya menggunakan relay, biasanya di sebut sebagai repeater, agar dua buah HT dapat berkomunikasi jarak jauh satu sama lain. Relay biasanya di pasang di posisi yang tinggi, bisa di puncak bangunan atau gunung. Sebagai bayangan Relay Amatir Radio ORARI di gunung Tangkuban Perahu memungkinkan kita yang menggunakan 2 meter-an atau VHF berkomunikasi satu sama lain di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Tapi untuk berkomunikasi dengan seluruh Indonesia, tampaknya kita perlu membuat jaringan repeater yang mengkaitkan seluruh Indonesia, tentunya bukan pekerjaan yang mudah.

Pada hari ini, dengan di bantu Internet sebagai relay, komunikasi menggunakan HT di 2 meter atau VHF dapat di relay ke lokasi yang jauh seluruh Indonesia asalkan ada Internet. Secara logika memang masuk akal sekali, apalagi bagi kita yang biasa menggunakan Internet pasti familiar dengan Yahoo Messenger (YM) yang memungkinkan kita chatting menggunakan text maupun suara dengan komputer lain di Internet. Teknologi ini di kenal sebagai Voice over Internet Protocol atau VoIP.

Pada tingkat yang lebih tinggi, teknologi VoIP biasa digunakan untuk di dunia telekomunikasi khususnya telepon untuk membypass SLJJ dan SLI agar tidak perlu membayar biaya mahal. Teknik membypass tersebut mulai di adopsi oleh rekan-rekan amatir radio di dunia, dengan menyambungkan peralatan radio-nya ke Internet dan menggunakan Internet sebagai relay jarak jauh-nya.

Teknik komunikasi Amatir Radio menggunakan Internet yang banyak di adopsi di dunia, termasuk di Indonesia, adalah eQSO. Menggunakan eQSO seorang amatir radio dapat saling terhubung tidak hanya menggunakan media udara, tetapi juga melalui Internet. Ini membuka peluang amatir radio dapat menikmati kebebasan berkomunikasi antara amatir radio lainnya melalui frekuensi radio, melalui Internet atau campuran keduanya.

Cuplikan Sejarah eQSO di Indonesia (ORARI Version)

Cuplikan sejarah eQSO di Indonesia dapat di baca lengkapnya di situs http://eqso.orari.net atau http://eqso.orari.or.id. Gagasan untuk membuat eQSO datang terutama dari rekan Arman Yusuf YB0KLI bersama rekan-rekan di orari-news@yahoogroups.com.

Uji pertama kali on-air eQSO di lakukan pada tanggal 29 Oktober 2002 dengan menghubungkan repeater YB0ZZ Jakarta pada frekuensi 438.080 MHz ke beberapa gateway pribadi di beberapa propinsi di Indonesia. Hasilnya luar biasa, rekan-rekan Amatir Radio di Indonesia dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dalam jarak ribuan kilometer hanya bermodalkan handy talkie 2 meter-an.

Setelah jauh bangun, terkena petir, komputer jebol belum lagi biaya Internet yang membengkak, pada saat tulisan ini ditulis eQSO di Amatir Radio sudah semakin berjaya dengan server yang di hosting di tempat Pak Rahmat Ismail YB0EO dengan alamat eqso.orari.net / eqso.orari.or.id para port 500. Mesin yang digunakan adalah server YB0EO dengan memori 2 GB, harddisk 200 GB serta koneksi gigabit Ethernet langsung ke port Indonesia Internet Exchange (IIX) berbandwidth 10 Mbps, layanan eQSO Indonesia 2007 dapat diakses oleh ribuan pemakai di Indonesia tanpa hambatan. Administrasi server dikelola oleh YB0KLI dan administrasi eQSO RF Gateway dikelola bersama oleh YD1SRP, YC1LZ dan YB8EW.

Konfigurasi dan Instalasi eQSO


Topologi eQSO secara umum dapat di lihat dengan jelas seperti gambar di atas, kunci seluruh jaringan eQSO terdapat di Server eQSO yang beralamat di eqso.orari.net atau eqso.orari.or.id. Seluruh Infrastruktur eQSO bertumpu pada jaringan Internet di Indonesia, baik melalui dial-up, Speedy, kabelvision maupun VSAT yang tersebar di indonesia.

Pengguna eQSO dapat menggunakan komputer menggunakan peralatan sound card biasa, dengan mikrofon dan speaker seperti di contohkan eQSO client YC0MLC. Spesifikasi komputer yang digunakan sangat sederhana, kita dapat menggunakan PC standar dengan prosesor kelas Pentium I, kecepatan 200 MHz, memori 32 MB, ruang harddisk sisa minimal 1 MB, memiliki soundcard yang terpasang ke speaker, mic atau headset. Peralatan client eQSO ini relatif sederhana, sehingga terjangkau bagi banyak orang.

Ada dua (2) jenis gateway ke radio yang dapat di kembangkan, yang pertama adalah RF gateway biasa yang di sambung ke radio. Dalam contoh di atas di perlihatkan gateway YB8ZD yang berada di Makassar yang bekerja pada frekuensi 2 meter 146.2MHz. Jenis RF Gateway yang lain memanfaatkan fasilitas repeater di VHF atau UHF, dalam hal ini frekuensi yang digunakan untuk transmit dan receive biasanya berbeda 600KHz. Pada contoh di perlihatkan RF Gateway YC6AG di Banda Aceh yang tersambung ke repeater pada frekuensi 146.02MHz +600KHz. Dengan menggunakan bantuan repeater, kita dapat memperjauh sambungan lokal di masing-masing lokasi ke jarak yang lebih jauh.

Pertanyaan selanjutnya, dimanakah kita dapat memperoleh software untuk untuk keperluan ini semua? Software eQSO client, eQSO RF gateway, eQSO Server dapat di peroleh secara gratis di www.eqso.org di Internet. Software tersebut sebetulnya di rancang untuk di jalankan di sistem operasi Windows. Akan tetapi, saya berhasil menjalankannya tanpa banyak masalah di sistem operasi Linux Ubuntu 7.10 menggunakan software Windows emulator wine yang tersedia di Linux.

Tampilan eQSO RF Gateway tampak pada gambar. Tampil RF Gateway tersebut saya capture dari RF Gateway yang saya operasikan di rumah pada komputer Linux Ubuntu 7.10 menggunakan callsign saya YC0MLC.

Kita perlu membuat rangkaian kecil dari serial komputer agar dapat menyalakan dan mematikan radio transceiver yang digunakan sebagai RF Gateway. Contoh rangkaian tersebut saya ambil dari gambar rangkaian yang ada di server eQSO eqso.orari.or.id.

Kunci rangkaian hanya sebuah transistor switch 2N4401 yang di sambungkan ke dioda 1N4004 dan resistor 4700. Saya sendiri lebih suka menggunakan optocoupler sebagia pengganti 2N4401. Rangkaian merupakan rangkaian yang akan menterjemahkan sinyal DTR dari serial port RS323 ke PTT yang akan menyala matikan pemancar.

Kabel mike transceiver dapat di masukan ke kabel speaker komputer. Sedang kabel speaker transceiver dapat dimasukan ke port microphone sound card.

Dengan rangkaian sederhana di atas maka rekan-rekan amatir radio yang mengunakan 2 meter-an dapat dengan mudah berkomunikasi dengan rekan-rekan amatir radio lainnya di seluruh tanah air. Kita harus berterima kasih kepada teknologi komputer dan Internet yang memungkinkan ini semua terjadi.

Jika anda hanya ingin memonitor jaringan eQSO, anda tidak perlu menggunakan callsign ORARI, cukup mendaftarkan diri sebagai SWL (Short Wave Listener). Tapi bagi mereka yang ingin berbicara sebaiknya anda ikut ujian ORARI dan menggunakan callsign ORARI untuk berkomunikasi.

Selamat berkomunikasi murah.

Sumber: Sumber: Onno W. Purbo, YC0MLC

Tags:

MODULASI GELOMBANG

Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai sinyal informasi (pemodulasi ) yang frekuensinya lebih rendah , sehingga informasi tersebut dapat disampaikan. Modulasi di perlukan karena :

  • Meminimalisasi interferensi sinyal pada pengiriman informasi yang menggunakan frekuensi sama atau berdekatan
  • Dimensi antenna menjadi lebih mudah diwujudkan
  • Sinyal termodulasi dapat dimultiplexing (proses menggabungkan beberapa sinyal untuk ditransmisikan serentak pada satu kanal ) dan ditransmisikan via sebuah saluran transmisi.
  • Mempermudah meradiasikan sinyal

Pengiriman sinyal akan memiliki performance yang baik.

Selain itu, kalau kamu perhatikan dengan saksama ada FM, AM, MHz, kHz, GHz.Nah apakah itu?.Itu merupakan frekuensi pada radio.Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum misalnya very high frequency (VHF) fekuensinya antara 30 – 300 MHz dengan panjang gelombang antara 10 m – 1 m, low frequency (LF) frekuensinya antara 30 – 300 kHz dengan panjang gelombang 10 km – 1 km,super high frequency (SHF) frekuensinya antara 3 – 30 GHz dengan panjang gelombang 100 mm – 10 mm.

Proses Modulasi

Informasi yang berada di wilayah A akan ditransmisikan ke wilayah B. Informasi tersebut pertama-tama diubah menjadi bentuk sinyal informasi dan ditransmisikan melalui sinyal pembawa / carrier. Proses inilah yang disebut proses modulasi dengan menggunakan alat modulator (peralatan untuk melaksanakan proses modulasi). Setelah tiba di wilayah B, sinyal informasi tersebut harus diubah lagi ke dalam bentuk informasi awal, dengan melakukan proses demodulasi dengan menggunakan alat demodulator (peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi). Perlu diingat bahwa informasi ditransmisikan dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Semakin tinggi frekuensinya maka semakin jauh jangkauan antarnya (bandwidth). Dan juga perlu diingat dalam proses men-transmisikan informasi, perangkat tidak hanya digunakan modem, tetapi juga input-output transducer (mentransformasikan suatu bentuk energi menjadi ke bentuk energi yang lain), encoder -decoder, serta transmitter-receiver.

Jenis-jenis modulasi

Secara garis besar modulasi terbagi menjadi modulasi analog dan modulasi digital. Perbedaan mendasar antara modulasi analog dan digital terletak pada bentuk sinyal informasinya. Pada modulasi analog, sinyal informasinya berbentuk analog dan sinyal cariernya analog. Sedangkan pada modulasi digital, sinyal informasinya berbentuk digital dan sinyal cariernya analog.

a. Modulasi Analog

Modulasi analog sendiri dibagi menjadi .

  • Modulasi Analog Linier

Yang termasuk dalam modulasi analog linier adalah Amplitude Modulation (AM). Amplitude Modulation adalah salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya. Disebut linier karena frekuensi sinyal pembawa tetap / konstan. Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.

AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit.

  • Modulasi Analog Non-linier

Modulasi Analog Non-linier biasa juga disebut modulasi sudut. Disebut non-linier karena frekuensi sinyal pembawa bisa berubah-ubah. Pada modulasi ini, besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya frekuensi dari carrier tanpa mempengaruhi besarnya amplitudo sinyal pembawa. Yang termasuk dalam modulasi ini adalah Frequency Modulation (FM) dan Phase Modulation (PM). Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah frekuensi dan fasenya, frekuensi sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk FM) dan fase sinyal carrier berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi (untuk PM).

1. Frequency Modulation (FM)

Frequency Modulation merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya.

Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

2. Phase Modulation

Phase Modulation merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fase dari sinyal pembawa.Hampir mirip dengan FM, frekuensi pembawa juga bervariasi karena variasi fase dan tidak merubah amplitudo pembawa. PM jarang digunakan karena memerlukan perangkat keras penerima yang lebih kompleks. Keuntungan PM adalah potensi gangguan dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.

gambar modulasi PM

b. Modulasi digital

Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati sinyal carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio). Pada dasarnya dikenal 3 sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.

1. Amplitude Shift-Keying

Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal digital berdasarkan pergeseran amplitudo merupakan modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar. Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya, yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu metode ASK hanya menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini faktor noice atau gangguan juga harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi AM.

2. Frequency Shift Keying

Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal digital melalui penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa. Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang output yang tidak mempunyai fase terputus-putus.

Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital.

FSK merupakan metode modulasi yang paling populer. Dalam proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit 1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark. Keduanya merupakan standar transmisi data yang sesuai dengan rekomendasi CCITT.

FSK juga tidak tergantung pada teknik on-off pemancar, seperti yang telah ditentukan sejak semula. Kehadiran gelombang pembawa dideteksi untuk menunjukkan bahwa pemancar telah siap. Dalam hal penggunaan pemancar (multi transmitter), masing-masingnya dapat dikenal dengan frekuensinya. Prinsip pendeteksian gelombang pembawa umumnya dipakai untuk mendeteksi kegagalan sistem bekerja.

Bentuk dari modulated Carrier FSK mirip dengan hasil modulasi FM. Secara konsep, modulasi FSK adalah modulasi FM, hanya disini tidak ada bermacam-macam variasi/deviasi ataupun frekuensi, yang ada hanya 2 kemungkinan saja, yaitu More atau Less (High atau Low, Mark atau Space). Tentunya untuk deteksi (pengambilan kembali dari kandungan Carrier atau proses demodulasinya) akan lebih mudah, kemungkinan kesalahan (error rate) sangat minim/kecil.

Umumnya tipe modulasi FSK dipergunakan untuk komunikasi data dengan Bit Rate (kecepatan transmisi) yang relatif rendah, seperti untuk Telex dan Modem-Data dengan bit rate yang tidak lebih dari 2400 bps (2.4 kbps).

3. Phase Shift Keying

Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal digital melalui pergeseran fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut fase harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima. Akibatnya, sangat diperlukan stabilitas frekuensi pada pesawat penerima. Guna memudahkan untuk memperoleh stabilitas pada penerima, kadang-kadang dipakai suatu teknik yang koheren dengan PSK yang berbeda-beda. Hubungan antara dua sudut fase yang dikirim digunakan untuk memelihara stabilitas. Dalam keadaan seperti ini , fase yang ada dapat dideteksi bila fase sebelumnya telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai sebagai patokan (referensi).

Jika modulasi di atas digambarkan keluarannya seperti di bawah ini :


Sumber: http://noviwidi.blog.uns.ac.id

AMPLITUDO Modulasi (AM)

Modulasi amplitudo mempunyai pengertian yaitu metode modulasi di mana amplitudo gelombang carrier (pembawa) dibuat bervariasi menurut harga sesaat dari sinyal pemodulasi. Dengan kata lain, bila gelombang pembawa dimodulasikan ke amplitudo, maka amplitudo bentuk gelombang tegangan pembawa dibuat berubah sesuai dengan tegangan yang memodulasi. Jenis modulasi ini kemudian disebut sebagai modulasi amplitudo (AM).

Dalam sistem modulasi amplitudo sinyal suara ditumpangkan pada frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio, sehingga pada sistem ini amplitudonya yang berubah-ubah. Kelemahan sistem modulasi amplitudo adalah mudah terganggu oleh derau cuaca, akan tetapi modulasi amplitudo ini dapat menjangkau jarak jauh dan dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Bentuk gelombang termodulasi AM dapat dilihat pada gambar .

Keluaran osilator ini kemudian masuk ke bagian frequency multipier (pengali frekuensi) untuk menambahkan atau mengurangi besarnya frekuensi yang terdapat pada bagian frequency multipier ini. Dan selanjutnya diberikan ke bagian power amplifier untuk dipancarkan.

Namun dalam penggunaan telemetri pita lebar, jaringan penggandeng, penyesuai dan tapis dapat mengubah amplitudo dan fase pita sisi sinyal AM, yang mengakibatkan distorsi. Tapis yang digunakan untuk membatasi lebar pita sinyal dalam penggunaan telemetri pita lebar mengakibatkan modulasi amplitudo dalam sinyal akibatnya tidak adanya pita sisi yang tersaring. Namun tingkat-tingkat penguat mode campuran kelas C dapat memotong sinyal yang membangkitkan pita sisi di luar pita lewat tapis.

Panjang gelombang adalah jarak antara titik-titik berfase sama dalam siklus-siklus berurutan yang diukur dalam suatu waktu dalam arah penjalaran dan perambatan gelombang. Panjang gelombang sama dengan jarak yaang ditempuh oleh gelombang dalam satu periode osilasi. Untuk gelombang elektromagnetik, hubungan antara panjang gelombang (?) dan frekuensi gelombang (f) adalah sebagai berikut :

? = v ? f

dimana:

l = panjang gelombang (m)

v = kecepatan gelombang (m/s)

f = frekuensi gelombang (Hertz)

untuk kecepatan penjalaran 10 x 10 m/detik gelombang dengan frekuensi satu MHz memiliki panjang gelombang 1000 meter. Spektrum frekuensi informasi adalah 20 Hz – 20 MHz. Agar dapat memberikan informasi diperlukan proses modulasi.

Dalam Modulasi Amplitudo, apabila gelombang pembawa (fo) dimodulasikan oleh sinyal informasi yang berfrekuensi 30 Hz sampai 15 kHz maka akan dihasilkan lebarbidang samping atas dan bawah. Kedua lebarbidang tersebut sama dengan lebar gelombang sinyal informasi. Apabila tidak terjadi modulasi, frekuensi gelombang AM sama seperti frekuensi gelombang pembawa (fo). Apabila gelombang pembawa dimodulasikan, lebarbidang frekuensi gelombang AM diperpanjang antara batas atas dan batas bawah dari lebarbidang samping atas dan lebarbidang samping bawah. Batas perpanjangan maksimum sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi maksimum. Lebar bidang gelombang AM ini ditentukan oleh lebarbidang sinyal informasi dan disebut sebagai lebar lebarbidang yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila sinyal yang dipancarkan mempunyai lebarbidang frekuensi dari 30 Hz sampai 15 kHz, gelombang termodulasi memiliki lebarbidang 30 kHz. Sedangkan untuk amplitudo gelombang AM, makin besar amplitudo sinyal informasi amplitudo sinyal pembawa juga makin besar dan sebaliknya.

Penerima AM berfungsi untuk mendapatkan kembali sinyal informasi sinyal termodulasi amplitudo yang telah diterima. Pada sistem ini menggunakan teknik PLL (Phase Locked Loop) yang merupakan pengunci atau menyamakan fase sinyal yang diterima yaitu dengan cara membandingkan lebarbidang sinyal yang diterima (sinyal termodulasi amplitudo) dengan sinyal hasil proses looping dari rangkaian PLL itu sendiri

Hasil proses perbandingan ini berupa harga amplitudo sinyal informasi, dimana bila sinyal termodulasi amplitudo mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal hasil proses looping, maka amplitudo sinyal keluaran PLL akan naik dan sebaliknya.

Pembanding fasa berfungsi sebagai pembanding antara frekuensi sinyal termodulasi amplitudo dengan sinyal fo, kemudian diberikan ke bagian loop tapis untuk diperoleh tegangan DC yang merupakan keluaran dari PLL.

Sedangkan bagian VCO (voltage controlled oscillator) berfungsi sebagai pengubah tegangan DC yang merupakan keluaran loop tapis menjadi suatu sinyal yang mempunyai frekuensi tertentu.

Dalam Modulasi Amplitudo, apabila gelombang pembawa (fo) dimodulasikan oleh sinyal informasi yang berfrekuensi 30 Hz sampai 15 kHz maka akan dihasilkan lebarbidang samping atas dan bawah. Kedua lebarbidang tersebut sama dengan lebar gelombang sinyal informasi. Apabila tidak terjadi modulasi, frekuensi gelombang AM sama seperti frekuensi gelombang pembawa (fo). Apabila gelombang pembawa dimodulasikan, lebarbidang frekuensi gelombang AM diperpanjang antara batas atas dan batas bawah dari lebarbidang samping atas dan lebarbidang samping bawah. Batas perpanjangan maksimum sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi maksimum. Lebarbidang gelombang AM ini ditentukan oleh lebarbidang sinyal informasi dan disebut sebagai lebar lebarbidang yang dimiliki. Oleh karena itu, apabila sinyal yang dipancarkan mempunyai lebarbidang frekuensi dari 30 Hz sampai 15 kHz, gelombang termodulasi memiliki lebarbidang 30 kHz. Sedangkan untuk amplitudo gelombang AM, makin besar amplitudo sinyal informasi amplitudo sinyal pembawa juga makin besar dan sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa jenis modulasi amplitudo :

Sumber : (Idris,Kamal.1996) & Shato media online

Mobil dengan radio luar biasa

Sepintas bila dilihat dari luar, tidak ada yang special dari mobil merk Dodge yang akan dijual ini. Harga yang ditawarkanpun hanya $.500,-

Tetapi harga tersebut belum termasuk accessories radio komunikasi didalam mobilnya, yang dijual lebih mahal dari harga mobil tersebut…. :) Lihat saja harga radionya adalah $.25.000,- Luar biasa…

Coba seandaianya teman-teman punya punya seperti ini, gimana cara monitornya ya… Mana yg harus dihidupkan, mana yang bunyi, mana yg memanggil. Wehehehehhe

Mobil sop

mobil

mobilandhi

car6

Zona Fresnel

Pada bidang-bidang menyangkut radiasi gelombang, termasuk elektrodinamik, akustik dan radiasi gravitasional, khususnya dalam optika dan komunikasi radio; zona Fresnel (pengucapan /fre?’n?l/ fray-NELL), yang diberi nama menurut penemunya, seorang ahli Fisika Augustin Jean Fresnel, adalah salah satu bentuk elipsoida konsentrik (secara teoritis mempunyai besaran tak terhingga) dari pola radiasi yang terpancar keluar (biasanya) dari circular aperture. Zona Fresnel adalah hasil pola difraksi dari circular aperture.[1]

Penampang melintang zona Fresnel berupa lingkaran, zona Fresnel subsekuen sesudahnya berupa lingkaran yang konsentrik dengan lingkaran utama. Secara keseluruhan, penampang melintang zona Fresnel berbentuk sama dengan cincin Newton.

Gelombang radio

Gelombang radio akan merambat lurus dari transmitter menuju receiver. Pada saat terdapat halangan pada jalurnya, gelombang radio terpantul atau terdifraksi oleh obyek halangan dan dapat menyebabkan interferensi desktruktif yang dapat melemahkan daya sinyal yang diterima receiver. Interferensi yang terjadi juga dapat menghasilkan maksima, tergantung pada posisi antena sesuai rasio S+N/N. Itu sebabnya mengapa orang suka mengkalibrasi ketinggian antena.

Pada zona Fresnel, zona gasal mempunyai interferensi konstruktif dan zona genap mempunyai interferensi destruktif.[2] Hal ini terjadi karena halangan pada zona Fresnel yang pertama akan menghasilkan sinyal dengan fasa 0 – 90 derajat, pada zona yang kedua berkisar antara 90 – 270 derajat, zona ketiga akan berfasa 270 – 450 derajat dan seterusnya

Perhitungan

Konsep kejernihan zona Fresnel dapat digunakan untuk menganalisa interferensi dan gangguan yang disebabkan oleh halangan yang terdapat pada jalur sorotan gelombang radio. Zona yang pertama harus diletakkan pada suatu ketinggian yang bebas hambatan untuk menghindari interferensi pada penerimaan gelombang radio. Walaupun demikian, sejumlah tingkat hambatan masih dapat ditoleransi, sesuai aturan tangan kanan, hambatan maksimum yang dapat ditoleransi adalah 40%, hambatan yang disarankan adalah kurang dari 20%.

Untuk membuat sebuah zona Fresnel, pertama kali haruslah ditentukan RF Line of Sight (RF LoS), yaitu suatu garis lurus antara antena pemancar dan penerima. Zona di sekitar RF LoS tersebut akan menjadi zona Fresnel.[3]

Persamaan zona Fresnel pada titik P sepanjang garis lurus RF LoS adalah:

dimana,

  • Fn adalah radius zona Fresnel urutan ke n (meter)
  • d1 adalah jarak dari titik P ke salah satu antena (meter)
  • d2 adalah jarak dari titik P ke antena yang lain (meter)
  • ? adalah panjang gelombang dari sinyal yang dipancarkan (meter)

Radius maksimal penampang melintang dari zona Fresnel yang pertama yang terletak pada titik tengah garis lurus RF LoS dapat dihitung:

dimana

  • r adalah radius (feet)
  • D adalah jarak antara antena pemancar dan penerima (mil)
  • f adalah frekuensi gelombang yang dipancarkan (gigahertz).

atau:

dimana,

  • r adalah radius (meter)
  • D adalah jarak antara antena pemancar dan penerima (kilometer)
  • f adalah frekuensi gelombang yang dipancarkan (gigahertz).

Tags:

Sejarah Radio

Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio

Radio AM

Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.

Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla.

John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.

Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.

Radio FM

Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.

Ketika radio AM umum digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar (radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk.

Sayangnya teknologi ini tidak serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication Comission (FCC) mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak kunjung didapatkan oleh Armstrong.

Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri. Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas penemuannya. Barulah pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.

Radio Internet

Penemuan internet mulai merubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang gelombang pendek (short wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem radio analog oleh stasiun radio teresterial untuk memperluas jangkauan siarannya.

Radio Satelite

Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.

Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).

Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star.

Radio Berdefinisi Tinggi (HD Radio)

Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.

Walkie Talkie dan Sejarahnya

Walkie talkie adalah sebuah alat komunikasi genggam yang dapat mengkomunikasikan dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio. Kebanyakan walkie talkie digunakan untuk melakukan kedua fungsinya yaitu berbicara ataupun mendengar. Walkie Talkie dikenal dengan sebutan Two Way Radio ataupun radio dua arah, yang dapat melakukan pembicaraan dua arah, berbicara dan mendengar lawan bicara secara bergantian. Walkie talkie dapat digunakan dalam jarak 0,5 Km sampai dengan 2,5 Km tanpa menggunakan biaya pulsa seperti menelpon. Walkie talkie merupakan transceiver, yang dikarenakan ia memiliki two way radios tersebut, alat ini memiliki radio transmitter dan sinyal penerima komunikasi radio.

Sejarah

Donald L Hings

Walkie Talkie dibuat pada tahun 1937 oleh seorang penemu asal Kanada yang bernama, Donald Lewes Hings , P.Eng, M.B.E., C.M. Pada saat pertamakali ditemukan, walkie talkie belum dinamakan walkie talkie, benda tersebut adalah waterproof 2ways radio dan diproduksi untuk Dominico pada tahun 1938. Setelah itu waterproof 2 way radio yang dapat juga disebut dengan Light Aircraft Emergency Set memiliki berat 12 pounds, besarnya 6” x 7” x 13” dengan antena yang melipat kebawah, serta baterai didalamnya.

Akhir tahun 1938, Hings mengembangkan kabin pesawat udara permanen, 10PC20. 10PC20 memiliki bobot 3.5 Ibs, 29 watt, memiliki pemancar dan penerima suara ataupun kode, dapat bekerja efektif dalam wilayah 250 miles pada frekuensi 5000 kilocycles.

Donald Hings

Awal tahun 1940, Hings mengirimkan surat kepada Canadian Air Force] berhubungan dengan wireless transceiver suara 10PC20 untuk penggunaan pesawat udara militer dan mereka yang setuju bahwa teknologi tersebut memiliki fungsi yang sangat penting.

Penggunaan nama Walkie Talkie pertamakali terdengar pada tahun 1941, saat itu Hings mengatakan pada media bahwa walkie talkie berasal dari seorang prajurit yang berjalan menggunakan C 18 dengan seragamnya, dan seorang reporter berita bertanya kepadanya apa yang prajurit itu lakukan. Prajurit tersebut membalas dengan mengakatan bahwa kau dapat berbicara (talk) dengan ini (C 18) disaat kau sedang berjalan (walk) menggenggam ini (C 18). Dengan pristiwa itulah para jurnalis ataupun reporter menuliskan walkie talkie pada berita harian mereka mengenai penemuan terbaru tersebut yang diambil oleh pembicaraan tersebut.

Al Gross


Inovasi mengenai walkie talkie juga datang pada seorang penemu yang lahir di Kanada dan dibesarkan di Amerika, Al Gross. Operator Ham Radio (Call sign W8PAL) walkie talkie adalah penemuan pertamanya yang menggunakan hand-held radio FM kecil dengan alat komunikasi dua arah yang ia kembangkan pada tahun 1938 disaat ia duduk di bangku SMA di Cleveland.

Gross direkrut oleh OSS (Office of Strategic Service) yang sekarang dapat kita sebut dengan CIA, untuk mengembangkan dua arah sistem udara ke darat untuk digunakan untuk berkomunikasi dengan intelegen diluar garis yang diketahui oleh musuh. Pada tahun 1941, Gross mengembangkan sebuah model walkie talkie yang dapat berkerja dengan baik yang hanya memiliki berat 4 pounds dengan antena yang simple. Baterainya yang dapat dioperasikan pada unit 260 MHz, frekuensi yang tidak mudah diserang pada wilayah kawasan musuh.

US Army Signal Corps

Sejarah lain mengenai walkie talkie merupakan walkie talkie model SCR-194 merupakan bentuk walkie-talkie pertama yang dibuat oleh US Army Signal Corps Contribution. SCR-194 didesain untuk digunakan oleh tim altilery untuk berkomunikasi diantara grup.

Motorola

Motorola juga memiliki peran penting dalam perkembangan walkie-talkie. Penemuan pertama mereka pada tahun 1940 adalah Handie Talkie , sebuah walkie talkie dua arah atau dapat disebut dengan SCR-536. Sinyal Corps untuk unitnya dapat melihat aksi apapun di dalam kejadian pada perang dunia tersebut. Perusahaan tersebut memproduksi full SCR-536 pada bulan Juli 1941, 6 bulan sebelum tragedi Pearl Harbor.

Awal tahun 1940, Daniel Noble, orang yang mengembangkan sistem komunikasi FM mobile untuk Connecticut State Police. Daniel Noble adalah orang pertama yang membuktikan sistem FM kepada kebutuhan khusus dari departemen kepolisian. Noble tidak memiliki tanggung jawab dalam pengembangan radio Handie-Talkie tetapi ia pergi ke Fort Monmounth, New Jersey, bersama dengan Don Mitchell dalam membentuk presentasi mengenai unit kepada Signal Corps.

Pada presentasi tersebut Signal Corps diwakilkan dengan Col. Colton dan Major J. D. O’Connell yang memiliki peran penting dalam perkembangan dari jangkauan yang lebih jauh dari pada radio Handie Talkie. N SCR-300 (FM) hadir pada akhir tahun 1940, pengetesan contoh asli transceiver pun telah berhasil pada musim semi tahun 1941.

Rentangan waktu perkembangan walkie talkie dari tahun 1937 sampai tahun 1942


1937 1938 1939 1940 1941 1942
Donald L Hings AM Wireless “Waterproof field 2way radio” – Hings mengembangkan walkie-talkie untuk pilot-pilot Bush Produksi dalam kualitas untuk Comico Aircraft. model 10PC20 dalam produksi terakhir 10PC20 produksi dalam kualitas until Cominco Aircraft demulai dengan proses hak paten “Pack set” untuk kemiliteran Kanada diujicobakan pada 10 Juli. 7 Oktober “Pack set” dihakpatenkan 29 september “C-18” Prototype Amerika mematenkan nama walkie-talkie kepada reportes asal Kanada Produksi model, dan digunakan di Dieppe pada 19 Augustus
Al Gross FM wireless Handheld
Alat genggam FM tanpa kabel Diproduksi untuk hiburan
Prototype dikembangkan untuk OSS
U.S. Army Signal Corp. AM Wireless

Pengembangan SCR-193, 194, 195 . SCR-194 dianggap walkie-talkie yang pertama dibuat


Galvin-Motorola (Don Mitchell) Handie Talkie SCR-536 AM


Prototypes dikembangkan pada akhir tahun 1940 Bulan July merupakan bulan produksi penuh
Galvin-Motorola (Dan Noble) Walkie Talkie SCR-300 FM


Noble bergabung dengan perusahaan pada awal bulan September Prototype siujicobakan pada musim semi 1941

Cara Penggunaan

Jaringan Walkie Talkie memerlukan petunjuk untuk memungkinkan cara kerja yang efisien walaupun jaringan tersebut digunakan oleh banyak ataupun sedikit walkie talkie. Setiap pengguna yang menggunakan jaringan tersebut harus waspada untuk menggunakan aturan walkie talkie tersebut. Cara penggunaan walkie talkie berbeda antar jaringan yang satu dengan yang lainnya ataupun merk yang satu dengan merk lainnya, tetapi ada cara-cara yang general dalam menggunakan walkie-talkie tersebut, yaitu :

  1. Gunakan pesan ataupun transmisi yang pendek ataupun to the point, jika pengguna memiliki pesan yang cukup panjang, jadikan pesan tersebut pendek dan pastikan bahwa penerima pesan tersebut mengerti apa yang dimaksud pada pesan tersebut.
  2. Bicara dengan jelas dan dalam kondisi suara yang normal dengan mulut yang berjarak 3 inchi dari microphone radio.
  3. Gunakan kata-kata istilah yang standar dalam mempraktekannya kepada orang lain yang menggunakan walkie talkie pada jaringan yang sama.
  4. Jangan gunakan obscenities, sebuah jaringan radio yang menggunakan gelombang publik, gelombang tersebut dikontrol oleh Federal Communications Commission’s (FCC’s) policies. FFC memiliki wewenang untuk memonitor percakapan kita kapan saja.
  5. Saat mengoperasikan Walkie-Talkie, tekan tombol push-to-talk selama satu detik sebelum memulai untuk berbicara. Pada sebagian walkie-talkie pengguna akan mendengarkan bunyi ‘beep’ setelah menahan tombol tersebut yang menyatakan bahwa pengguna sudah dapat untuk berbicara.

Apabila pengguna sudah menjalankan semua aturan penggunaan walkie-talkie sesuai dengan yang tertulis diatas. Diharapkan maka komunikasi melalui walkie-talkie menjadi efektif maupun efisien dan tidak terjadi miss communication.

Perbedaan Dengan Handie Talkie (HT)

Walkie talkie berbeda dengan handie talkie (HT). Walaupun keduanya mengacu prinsip yang sama mengenai radio dua arah, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Handie talkie memerlukan izin untuk menggunakannya, sedangkan walkie talkie tidak memerlukannya. Handie talkie memiliki range frekuensi yang lebih besar dan bebas dibandingkan dengan walkie talkie. Dalam definisinya, Handie talkie merupakan alat komunikasi dua arah yang tidak menggunakan kabel. Pada awalnya jarak yang dapat ditempuh oleh alat ini hanya sejauh 2 mil, belakangan ini handie talkie dapat mencakup hingga jarak 12 mil.

Tags:

ANTENA DAN TEORI PANJANG GELOMBANG

Penguasaan pengetahuan antena perlu dipelajari tersendiri disamping teknik radio, walaupun antena itu sendiri merupakan bagian dari radio. Pesawat radio dalam kondisi baik belum tentu dapat beroperasi secara optimal apabila dalam penginstalasian antenanya tidak sesuai/tidak tepat dan mengabaikan ketentuan-ketentuan sesuai teknik antena. Demikian pula penggunaan antena yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat yang bersangkutan. Sehingga penggunaan dan instalasi antena harus sesuai dengan ketentuan teknis serta kepentingan teknis. Seperti diketahui bersama antena mentransfer energi RF yang dihasilkan oleh sebuah pemancar radio, ketempat lain pada jarak tertentu. Energi dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Selama diradiasikan, gelombang bergerak melalui ruang, dan sebagian gelombang tersebut diserap oleh antena radio penerima. Sebuah tegangan diinduksikan ke antena penerima, kuat lemahnya tegangan tersebut tergantung dari intensitas gelombang yang dipancarkan, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misal : jarak penerima ke pemancar, tinggi antena dan gangguan selama perambatan. Antena terbuat dari bahan konduktor, dengan ukuran dan bentuk yang dibuat sedemikian sehingga memiliki pola tertentu, serta berfungsi menangkap dan atau memancarkan sinyal radio.

Parameter Antena. Didalam mempelajari antena kita kenal beberapa istilah/variabel yang erat kaitannya dalam pemilihan dan penggunaan sebuah antena.

a. Panjang antena. Panjang fisik antena dihitung berdasarkan panjang gelombang atau (Lamda) frekuensi kerja pesawat yang menggunakan antena tersebut. Panjang gelombang dihitung dalam satuan meter atau feet.

Rumusan diatas diperoleh dari kecepatan rambat gelombang radio diruang bebas yaitu 299,793,097 meter dan dibulatkan menjadi 300 meter per detik, atau 983,573, 087 feet per detik, yang dihitung jarak antar cycle atau periode. Oleh karenanya bila ingin menghitung panjang antena setengah panjang gelombang dapat juga langsung menggunakan rumus :

Sehubungan adanya perbedaan kecepatan rambat gelombang radio diudara dengan disuatu penghantar (conductor) maka dalam menghitung panjang fisik antena pada umumnya masih harus dikurangi faktor kependekan , sebesar ± 5%

Contoh : Carima HF bekerja pada frekwensi : 10 MHZ.

Bila ingin dibuat antena dengan panjang setengah panjang gelombang :

Panjang fisik antena menjadi 15 – (5%.15) = 14,25 meter.

b. Distribusi arus dan tegangan.

Bila kepada sebuah antena dicatukan energi RF, maka pada panjang antena tersebut terjadi arus dan tegangan.

Contoh :

Arus dan tegangan mengalami nilai maksimum dan minimum. Pada antena dengan setengah panjang gelombang (half wave lenght) sebagaimana gambar diatas, nilai maksimum dan minimum arus dan tegangan akan terjadi pada setiap panjang kelipatan setengah panjang gelombang.

c. Impedansi antena (antena impedance).

Impedansi antena diperoleh dari adanya harga dan tegangan sepanjang antena.

Mengingat harga arus dan tegangan yang tidak sama disepanjang konduktor, maka nilai impedansi antena yang diperoleh tidak sama disepanjang antena. Pada ujung antena dengan panjang setengah lamda terdapat impedansi maksimum, sedangkan di titik tengah (center) antena tersebut terdapat impedansi minimum.

Harga impedansi antena perlu dikenali dalam rangka penyesuaian impedansi (impedansi matching) terhadap saluran transmisi yang digunakan. Jadi bila energi RF dari radio pemancar disalurkan melalui saluran transmisi dengan impedansi karakteristik 75 ohm maka titik catu pada antena dicari pada impedansi yang mendekati 75 ohm.

d. Polarisasi.

Polarisasi adalah arah getaran komponen listrik (E) gelombang elektomagnetik yang bersangkutan terhadap bumi. Penerimaan antena akan lebih efektif bila dipasang sesuai polarisasi sinyal yang diterimanya. Sebagai ilustrasi perhatikan gambar di bawah ini.

e. Penguatan (Gain) Antena.

Sebagaimana telah dikemukaan terdahulu adanya perbedaan pengarahan antena timbul perbedaan intensitas penerimaan pada suatu titik. Gain antena menggambarkan seberapa baik suatu antena memancarkan energi RF nya dan seberapa kuat intenitas penerimaan pada suatu titik dari antena tersebut. Dengan kata lain antena yang radiasinya terarah akan mempunyai faktor penguatan yang lebih baik dibanding yang omnidirectional.

G = Gain.

K = efisiensi (power yang diradiasikan dibandingkan power input) antena

P = rapat daya pada titik maksimum.

P av = rata-rata rapat daya.

.

Sumber: http://bobbysafii.wordpress.com/2009/02/02/antena-dan-teori-panjang-gelombang/

Pak Presiden pun Ngebrik

Radio komunikasi tdk hanya monopoli orang biasa. Presiden SBY pun waktu mengecek koordinasi banjir beberapa waktu lalu juga menggunakan radio. Bahkan radio ini menjadi perangkat komunikasi utama disaat sekarang disepelekan oleh sebagian orang. HP malah jadi alat komunikasi cadangan.

Tentu SBY sdh tdk asing lagi dengan radio semacam ini. Waktu beliau masih aktif di militer dahulu tentu tdk asing lagi dengan mainan seperti ini.

Saya membaca dibeberapa forum jual beli, ada yang berkomentar miring soal radio seperti ini. Ada yang mengatakan jaman canggih spt ini masih pakai HT/RIG, ada yg mengatakan mending buat beli blackberry, radio sdh ketinggalan jaman / kuno. Weh yang bicara spt itu tentu blm pernah pegang atau punya radio.

Harga radio sekarangpun harganya jauh diatas harga blackberry. Seperti VX8R (HT), FT-7000, ataupun boster rusia yang harganya sampai 200 juta.

Radio masih merupakan alat komunikasi yang sangat efektif. Disaat komunikasi ngadat karena bencana, radio ini masih sangat eksis. Terutama untuk koordinasi dilapangan. Pak polisi, militer, kemanan masih setia menggunakan radio. karena koordinasi sangat efektif. Tinggal tekan PTT seluruh jajaran bisa mendengar dan menerima perintah. Tdk perlu repot menekan dial segala.